Sabtu, 02 Januari 2010

Ikan Nila



Ikan Nila merupakan komoditi ikan konsumsi air tawar yang sering dan banyak dibudidayakan. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan daerah danau disekitarnya. Untuk saat ini ikan nila telah tersebar di lima benua di dunia, khususnya di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Banyak manusia menyukai ikan nila karena dagingnya yang enak dan tebal layaknya daging ikan kakap merah.

Dalam hal pembudidayaan, bibit ikan nila didatangkan secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969 ke Indonesia. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan nila ini disebarluaskan kepada petani ikan diseluruh Indonesia. Nila itu sendiri merupakan nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jendral Perikanan.

Ikan nila terbagi menjadi dua jenis, yaitu ikan nila jantan dan betina. Ikan nila jantan memiliki ciri khusus bentuknya yang ramping dan memiliki 2 buah lubang urogenital (lubang anus dan lubang sperma). Selain itu ikan nila jantan juga memiliki postur warna yang lebih cerah dibandingkan betinanya, kepalanya sedikit menonjol atau jenong dan sirip dorsal agak panjang dari yang betina. Untuk ikan nila betina memiliki ciri seperti perut yang lebih besar dari jantannya dan memiliki 3 buah lubang urogenital (lubang anus, lubang telur dan lubang urine). Ikan nila betina memiliki postur warna yang agak gelap dibandingkan yang jantan. Sirip dorsalnya agak pendek dan kepalanya tidak ada tonjolan seperti pada ikan nila jantan.

Ikan nila memiliki habitat di air tawar, umumnya kita bisa temukan ikan nila di sungai maupun danau-danau tawar. Dalam hal pembudidayaan, biasanya ikan nila di tempatkan di kolam. Sarana pada kolamnya itupun tergantung pada sistem pemeliharaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar